Yippie! Resolusi 2017 menyapih Mas Adam telah sukses di bulan September. Saya cukup puas dengan pencapaian ini karena sungguh tidak menyangka menyapih Mas Adam bisa terlewati tanpa drama yang berarti. Hal selanjutnya yang menjadi pikiran saya adalah momok ibu-ibu pada umumnya : TOILET TRAINING (TT)!
Mengapa momok? Hehe, karena dalam fase ini harus siap rumah kotor karena pipis / poop yang berselarakan dimana-mana. Belum lagi harus mengajari anak untuk BAK/B di tempat yang benar.
Sebetulnya proses TT sudah separuh saya jalankan. Sejak bayi, Mas Adam tidak pernah menggunakan popok sekali pakai (diaper) di siang hari. Dia hanya mengenakannya ketika malam atau pun bepergian. Dari umur 0-2bulan, Mas Adam selalu pakai popok kain; 3-16bulan memakai celana pop/pendek saja; 17bulan-sekarang ia sudah memakai celana dalam, lalu celana pendek.
Di umur 14bulan, Mas Adam sudah bisa memberikan tanda-tanda untuk pipis. Alhamdulillah, Mas Adam sudah jarang mengompol karena setiap tanda kebelet diberikan, siapapun di dekatnya (saya, suami, maupun pengasuh) sudah sigap membawanya ke Kamar Mandi. Tapi itu tidak berlaku untuk poop, Mas Adam belum mau BAB di toilet. Huks masih PR……
Saya sangat lega mendapat pengasuh yang sepemikiran mengenai TT ini. Ya meskipun cuci baju/celana kotor Mas Adam dan mengelap ompol berceceran memang tugas dia, namun saya bisa melihat bahwa ia melakukannya dengan hati. Selama saya bekerja pun, ia selalu konsisten membawa mas Adam ke KM jika memberi tanda pipis, yha kalau ngga………. Dia juga yang repot harus pel-pel lantai to 😀
Urusan melatih BAB di KM masih saya tunda dulu, karena anaknya belum nyaman memakai bantalan kloset jadi saya pasrah kalau dia poop di celana dalam. HAHAHA.
Target TT berikutnya adalah melepas diaper saat malam hari. Melihat Mas Adam jarang terbangun untuk minum, saya rasa pipis dia sepanjang malam tidak terlalu banyak. Saya pun bertekad untuk latihan tidak memakaikan diaper, hihihi. Apalagi dengan rencana lahiran dalam hitungan bulan, ini adalah saat yang tepat untuk fokus TT, sebelum saya harus mengurus yang newborn di malam hari.
Persis 1 Januari, saya mengubek-ubek isi lemari. Siang itu saya dibantu mbak BS menyiapkan sprei anti air, menghitung jumlah celana dalam yang tersedia, menyembunyikan stok diaper, dsb. Saya juga menanyakan kepada grup JUNEMIAN bagaimana cara memulai TT malam hari ini. Ada beberapa saran yang mereka berikan :
1) Selalu pakai sprei anti air untuk melindungi kasur dari ompol anak
2) Pastikan anak sudah pipis sebelum tidur, dan tidak minum lagi setelahnya
3) Jika masih minum lagi, ajak pipis lagi meskipun cuma seuprit
4) Perhatikan gerak gerik selama tidur, apabila sudah terlihat gelisah, mungkin saatnya dibangunkan untuk diajak pipis di KM
5) Bangunkan anak sekitar 4jam setelah tidur, karena saat itu sudah masuk waktu pulasnya
6) Percaya bahwa anak bisa!
7) Konsisten!
Bisa dibilang saya agak nekat untuk melakukan ini, bahkan suami (yang baru akan pulang tanggal 1 Jan malam hari) tidak tahu saya berencana melepas diaper Mas Adam. Seperti halnya menyapih, cara TT juga cocok-cocokan dan bergantung kenyamanan ibu-anak. Berikut hasil TT Mas Adam
1) Malam ke-1 : Sama sekali tidak dibangunkan, dan tidak ngompol/pipis sampai jam 5pagi. Tepat subuh berkumandang, dia membangunkan saya dan bilang “Mama, pipis!”
2) Malam ke-2 : Bangun sendiri jam 12 dan 5pagi, bilang : “Mama, basah!”. Saya pun mengantarkannya ke KM, dia sudah pipis dikit di CD, namun belum membahasi kasur. Saya menggantikan celana dalam dan celana panjangnya.
3) Malam ke-3 : ngompol ngamblah-ngamblah jam 12 dan 4pagi. Dua kali saya menggantikan setelan baju tidur dia
Saya melihat perkiraan jam dia pipis adalah jam 12 dan jam 4, maka di malam selanjutnya saya menyetel alarm untuk bangun jam 23:50 dan 04.00 agar bisa membawanya ke KM
4) Malam ke-4 hingga 7 : sukses tanpa mengompol dengan 2x dibangunkan (12 dan 4)
5) Malam ke-8 hingga 10 : sukses dibawa ke KM jam 12, menolak diajak ke KM jam 4pagi. Namun dia tidak mengompol hingga pagi
6) Malam ke-9 sampai sekarang : hanya dibangunkan jam12 malam, dan tidak mengompol hingga pagi
Alhamdulillah Mas Adam cukup kooperatif untuk masalah TT satu ini. Saya teringat malam pertama dia dibangunkan memang agak protes, saya bilang padanya : “yuk Mas, pipis dulu. Biar ga ngompol, kalau ngompol nanti pesing, basah”, ajaibnya dia menurut. Saat saya melepas celananya memang terlihat kantung kemihnya sudah penuh, langsung saja pipisnya meluncurrrr bak air mancur. Saya spontan bilang “Mas Adam pipisnya kayak air mancurrrrrrrr”, dia tersenyum! Sambil merem plus cengengesan dia mengiyakan “hehe kayak air mancur hotel”
Esok harinya dia cerita dengan bangganya ke Papa, BS dan ART di rumah “Mas Adam tadi malam pipis air mancuuuuuurrr”. HAHAHA polos sekaliii dia. Semenjak saat itu dia selalu antusias dan semangat jika dibangunkan ke KM, meski sambil merem, dia tidak pernah marah-marah. Ternyata anak memang butuh dipercaya ya, tidak kuduga dia akan secepat ini beradaptasi *proud mama*
Setelah pipis di KM apakah dia dengan mudahnya tidur lagi? YES BANGET. Usai pakai celana, dia bleksek bobo dengan gaya dia. Saya pun hanya menghabiskan 5menit paling lama untuk mengantar dia ke KM. Selebihnya tinggal menunggu dia bangun sendiri.
Saya dan suami lega TT berjalan lancar tanpa drama, ternyata memang, anak itu cepat belajar. Terima kasih Mas Adam untuk pengertian dan usahanya… Nanti kita belajar BAB di KM ya.